Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.
Menurut Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi, mentalitas bangsa Indonesia belum cocok dengan semangat pembangunan.
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Salah satu contoh konkretnya adalah dengan menerapkan asas LUBERJURDIL dalam pemilihan umum.
Oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui tentang hal itu serta berusaha untuk menjaga persatuan bangsa dengan meningkatkan nilai persatuan lewat wawasan nusantara.
Pendidikan non-formal sendiri dapat dilaksanakan pada lingkungan keluarga, pekerjaan, pemukiman, hingga organisasi masyarakat.
Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.